Sabtu, 31 Oktober 2009

'Amal Jama'i

“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” ( QS. Ali-Imran: 104)

Menurut Syaikh Mushthafa Mansyhur dalam buku ’Amal Jama’i, firman Allah diatas mengisyaratkan agar melakuka dakwah secara berjama’ah. Da’wah yang paling efektif adalah da’wah dalam bentuk ’amal jama’i, gerakan bersama. Mengapa demikian? Karena ikhtiar perseorangan dengan cara sendiri-sendiri tidak akan mampu memikul segala tugas dan tanggung jawab da’wah dalam rangka menegakkan yang hak dan memberantas segala kebatilan hingga ke akar-akarnya.

‘Amal Jama'i diistilahkan sebagai gerakan bersama yaitu kegiatan yang merupakan produk suatu keputusan jama’ah yang selaras dengan manhaj (sistem) yang telah ditentukan bersama bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Bagaimana mungkin kita dapat bertahan berjalan bersama menempuh jalan panjang yang penuh ujian dan perangkap jika kita mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Jika kita tidak punya cita-cita dan tidak menyatukan cita-cita dalam bentuk visi dan misi bersama, sangat sulit untuk dapat melewati tantangan. Penyimpangan-penyimpangan dari sasaran utama kepada sasaran yang sifatnya sebagian atau kepada tujuan-tujuan yang sama sekali menyimpang dari sasaran utama akibatnya hanya menghabiskan usaha dan dan potensi yang tidak sedikit dengan sia-sia.

Tanpa adanya jama’ah yang utuh dan teguh, serta organisasi yang rapi, tipis sekali untuk meraih sukses dan kejayaan. Oleh sebab itu, aktivitas suatu organisasi yang tidak beraturan atau organisasi yang kepengurusannya tidak berpengaruh akan menghasilkan kegiatan-kegiatan yang sifatnya perseorangan, walaupun kelihatannya seperti kegiatan organisasi. Dalam tugas-tugas ini tidak harus setiap orang mengerjakan tugas tertentu dan tidak harus semua tugas dikerjakan oleh seseorang. Bahkan sebaiknya masing-masing mengambil porsinya sendiri-sendiri. Diharapkan dari hal ini pelaksanaan aktivitas efektif dan obyektif. Dalam setiap aktivitas ini setiap anggota harus bertitik tolak dari batasan–batasan syar’I dengan tujuan hanya mengharap keridhoan Allah.
Ada beberapa ciri umum yang menandakan gerakan bersama, yaitu:
1. Aktivitas bersamber dari keputusan jama’ah
Dalam gerakan bersama, seluruh aktivitas bersumber dari keputusan jama’ah. Aktivitas yang dilakukan berupa aktivitas eksteren dan interen. Aktivitas ekteren seperti; menerbitkan buku, brosur, menulis artikel atau makalah, seminar, simposium, khutbah atau ceramah, berkunjung ke tokoh agama dan masyarakat, dll. Aktivitas interen seperti pengkaderan organisasi yang akan melaksanakan kegiatan eksteren. Setiap anggota mengambil atau memiliki prioritas untuk melaksanakan aktivitas sesuai dengan kemampuan masing-masing. Semua aktivitas dilakukan dengan berdasarkan oleh pandangan jama’ah dan harus sesuai dengan Islam (syar’i) serta dilandasi oleh niat yang iklas. Kesesuaian dengan Islam (Syar’i) adalah pembeda antara Gerakan Ikhwan dengan gerakan lainnya. Gerakan Ikhwan bertujuan untuk kepentingan Islam.

2. Jama’ah merupakan suatu organisasi yang rapi dengan ADRT yang jelas
Islam mewajibkan berperaturan dalam setiap hal, termasuk dalam Gerakan Islam. ADRT dan organisasi yang rapi diperlukan untuk kesuksesan dari setiap aktivitas dalam mencapai tujuan bersama. Faktor kepemimpinan yang tegas dan gesit, kepatuhan pada pimpinan, serta komitmen semua pihak sangatlah penting. Semua aktivitas harus dilakukan sesuai dengan program jama’i yang sudah ditetapkan.

3. Tindakan atau aktivitas harus sesuai dengan strategi atau pendekatan yang ditetapkan oleh jama’ah
Strategi/Pendekatan Dakwah yang ditetapkan oleh jama’ah meliputi :
a. Dasar (Wasilah), harus sesuai dengan hokum Islam
b. Tahapan (Marhalah), sesuai dengan kekuatan dan kemampuan jama’ah. Tahapan awal adalah menanamkan dan memupuk nilai-nilai Islam dalam setiap individu, kemudian akitivitas-aktivitas memperbanyak anggota jama’ah. Terkait dengan marhalah adalah keharusan melakukan dakwah secara rahasia dan terbuka berdasarkan kondisi-kondisi interen dan ekteren jama’ah.
c. Tema (Maudhu), totalitas ajaran Islam
d. Metode (Kaifiyat), dapat dilakukan dengan dakwah fardiyah, penyampaian buku-buku, ceramah umum, komunikasi dengan ahli ibadah, dan memperbaiki diri dengan akhlak da’i serta menerapkannya.

4. Aktivitas yang dilakukan harus ditujukan untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan
Tujuan Gerakan Bersama Islam memiliki ciri :
a. Menegakkan pemerintahan Islam
b. Mewujudkan masyarakat Islam
c. Melaksanakan hukum-hukum Islam
d. Membimbing pribadi menuju hidayah Islam
e. Menyelamatkan pribadi dari kesesatan

Gerakan Bersama ini penting karena merupakan suatu kewajiban. Kemampuan setiap individu sangat terbatas sedangkan hal atau aktivitas yang harus dikerjakan sangat banyak sehingga Gerakan bersama diperlukan untuk efektivitas dalam mencapai tujuan serta memiliki kontinuitas yang memerlukan keutuhan dan kemantapan jama’ah. Organisasi harus mampu mempertahankan semangat seluruh anggota dan diharuskan adanya peratauran dan kedisiplinan. Kontinuitas diperlukan untuk mempertahankan organisasi dari ancaman. Gerakan harus mengetahui segala masalah acaman langsung dari sumbernya. Ancaman yang dihadapi dapat berasal dari luar dan dari dalam gerakan. Ancaman dari luar dapat berasal dari golongan fasiq, baik penguasa, kelompok atau gerakan berpaham diluar Islam, dan penganut agama lain. Oleh karena itu diperlukan kerahasiaan organisasi, struktur, dan pimpinan. Ancaman dari dalam dapat berupa perpecahan interen yang dapat disebabkan oleh adanya ketidakpercayaan, intrik pribadi, perbedaan pandangan, usul yang tidak disalurkan melalui jalur resmi organisasi, dan adu domba antar anggota.

Untuk menghindari dan mengatasi segala ancaman dan masalah, baik dari dalam maupun dari luar, kita harus mengetahui sumber dari masalah tersebut sehingga dapat waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan serta dengan cepat dapat memberantas masalah tersebut sebelum menular. Selain itu, diperlukan adanya kemantapan dalam berorganisasi. Gerakan bersama yang continue bergantung pada keutuhan dan kemantapan organisasi tanpa ada keretakan atau perpecahan. Perpecahan akan memunculkan pergolakan intern sehingga akan menghabat aktivitas gerakan bersama. Gerakan bersama dapat dilakukan secara terus-menerus apabila mampu mempertahankan semanggat anggotannya ke dalam tahap yang paling tinggi dan paling kuat. Persatuan, disiplin, semangat, serta ketahanan anggota merupakan faktor terpenting bagi kontinuitas gerakan bersama sehingga dapat meraih tujuan yang diperjuangkan. Terwujudnya ketahanan organisasi ini memang perkejaan sukar tapi kita harus percaya bahwa Allah akan selalu membantu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar