Kamis, 27 Agustus 2009
Maboroshi
saat aku mengulurkan tanganku,
Aku seolah menyentuh keajaiban yang tak akan kembali,
yang melintas jauh
Aku selalu memohon, walaupun kita terpisah,
tentang kita di hari esok dengan kata-kata yang tak dapat kukeluarkan
dan hanya menjadi desahan nafas
Hari-hari musim dingin membeku
sekalipun terasa hangat
baik di saat sedih, di saat senang, ataupun di saat kesal
Aku ingin membahagiakan orang
berbuat lebih dan menjadi berguna
kelak setelah satu rotasi
saat semuanya pasti jauh lebih baik
aku selalu percaya
adanya hari yang semua akan terasa menyenangkan
sekalipun aku tersesat di dunia ini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
A-Li-sa,
BalasHapusBlogmu yg ini kok melankolis sekali ya nak...
Pasti bikinnya pas lagi "resah tanpamu" (Titi Kamal kaleeee).
Hehe.
Kadang kalo lagi resah dan gelisah emang ada aja ya inspirasi buat bikin karya...
haha Niken bisa aja..
BalasHapusini yg ajeb2 aja Nik, yg bener2nya di blog ui aja. hehe